Pagi hari yang cerah. Terlihat seorang laki-laki sedang berjalan di tepi sungai. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh seekor katak yang melompat menghadang perjalanannya. Dan lebih aneh lagi, katak itu bisa bersuara, "Mas.. Bawalah aku pulang." Laki-laki tadi berhenti. Dengan terheran-heran, Ia mengambil katak tersebut dan membawanya pulang ke rumah.
Sesaat sesampainya di rumah, sang katak berkata, "Mas, jika Anda mencium saya, saya akan menjelma menjadi putri cantik.." Laki-laki itu pun mengeluarkan si kodok, tersenyum padanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Sesaat kemudian kodok itu pun kembali berkata, "Jika Anda mencium saya dan saya kembali menjadi seorang putri, saya akan menjadi teman kencan Anda selama seminggu penuh." Lagi-lagi ia melihat si kodok, namun ia hanya tersenyum simpul.
Dan sekali lagi si kodok merayu, "Baiklah, baiklah. Ciumlah saya, dan saya akan menemani Anda selama setahun dan akan melakukan apapun yang Anda minta." Ketika ternyata si laki-laki hanya melakukan hal yang sama, si kodok menjadi sewot, "Hey Mas, Anda ini punya kelainan, ya? Kan saya sudah bilang saya ini sebenarnya seorang putri cantik dan saya akan melakukan segala keinginanmu."
Akhirnya si laki-laki itu menjawab, "Kodok, saya ini seorang facebooker yang sibuk. Hari-hari saya sibuk dengan online di depan komputer.. Nggak ada waktu buat kamu. Kamu saya ajak pulang ini, supaya tetep jadi kodok dan suaramu bisa menemani saya untuk nge-net .. Maafkan aku ya....". Dan putri kodok itu hanya bisa menyeringai.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Yup... mungkin itu adalah sebagian dari "realita" kehidupan seorang facebooker sejati. Nge-time di depan komputer, dan kalau sudah begitu bisa lupa makan, lupa minum dan bahkan lupa keluarga... Ketika otak telah terseret dengan aktivitas di dunia maya, saat itu juga sang facebooker seakan berada di alam bawah sadar. Di situ ia merasakan "kenyamanan" dan "kepuasan batin" yang sulit diukur. Dan kepuasan itu adalah gajah yang berada di pelupuk mata, yang menghalangi pandangannya dari realitas-realitas kehidupan yang lain.
Istri yang memanggil makan, dianggapnya sebagai sebuah virus yang harus segera di scan dan “Heal ! Jangan ganggu saya !!! ”. Anak yang datang hanya sekedar ingin meminta perhatian dari sang ayah, buru-buru di helanya. "Sana main dulu, papa sedang sibuk.. ", katanya.. Hanya saja, ketika tiba-tiba mak “pet...” Lampu PLN mati. Barulah sang facebooker tersentak dan kembali mendarat di alam atas sadarnya. Dan saat itu, ia mendekati istrinya dan berkata “Maafkan Papa ya, Mi.... Makan yuuk !!”.
Terkadang saya begitu... hehehe..
Bagaimana dengan Anda?
2 comments:
Terkadang emg seperti itu.. haha..
wuih pak teguh share Pengalaman pribadi nih Pak..
istri kalah dari facebook.. wuahaha... peace pak..
Hahaha.. kadang-kadang Dit..
Makanya harus segera insyaf nih.. hehehe
Post a Comment