Wednesday, March 31, 2010

Ramalan : Kawaskitan, Magic atau Ilmiah?

Catatan 31 Maret 2010

Persiapan pengajuan proposal Tesis. Topiknya sederhana. Tentang Prediksi Kemunculan Hama Tanaman Padi dengan Kolaborasi Metodologi Bayesian dan Transformasi Wavelet. Hemm.. meski agak ragu-ragu apakah bisa melakukan koding dari metodologi tersebut dengan baik (terutama tentang wavelet transform.. masih rada awam, gitu..) tetapi paling tidak sudah nyicil ayem dengan ditandatanganinya proposal tersebut oleh pembimbing (Prof. Subanar)..

Bicara tentang prediksi, aku jadi ingat pertanyaan istri waktu malem-malem menemani lembur bikin proposal ini. "Apa sih beda prediksi dengan ramalan?" tanyanya. Itu karena dia hobby baca ramalan bintangnya Femina hampir tiap bulan :-) Beberapa pendapat memang membedakan antara prediksi dan ramalan. Seperti pendapat Mbah Djumala dalam sebuah milis. Katanya "Prediksi kuwi beda karo ramalan. Ramalan iku gak ilmiah merga sumbere wangsit, wisik utawa saka impen... Nek prediksi iku sumbere data sing diolah nganggo perhitungan ilmiah, pengalaman lan pengetahuan." Intinya mbah Jumala membedakan Ramalan dengan Prediksi. Menurutnya, ramalan di dasarkan atas kepercayaan mistik, klenik atau alam gaib semata. Sedangkan prediksi merupakan tebakan tentang masa depan yang udah disertai data yang akurat. Ramalan kalau salah paling cuma ditertawakan saja. Tetapi prediksi yang salah bisa "dipisuhi wong akeh". Begitu jelasnya.

Tetapi saya lebih cenderung setuju pendapat Mbah Sabdalangit (sabdalangit.wordpress.com) yang menyamakan antara ramalan dan prediksi. Pada dasarnya ramalan, prediksi, pra-kiraan, atau apapun itu namanya, merupakan hasil karya manusia menjabarkan kemungkinan-kemungkinan tertentu yang akan terjadi di masa depan (futuristik). Tetapi meskipun secara prinsip prediksi sama dengan ramalan, tetapi jika dilihat dari metode pendekatannya, terdapat tiga tipe ramalan tersebut.

Pertama
, ramalan kawaskitan atau prediksi yang diperoleh melalui metode olah batin (rohani) atau kebatinan (kerohanian), hasilnya disebut sebagai jongko, lazim juga disebut ramalan. Ramalan jenis ini melibatkan ketajaman intuisi dalam olah batin dan terkadang terjadi secara spontanitas di luar kehendak seseorang yang memperoleh pralambang berupa apa yang akan terjadi. Kedua, ramalan menggunakan ilmu magic, ilmu karang, ilmu ketrampilan memainkan media, ramalan dengan melihat ciri fisik, gurat tangan dan seterusnya. Ramalan jenis ini lebih cenderung digunakan untuk melihat nasib seseorang, tapi terkadang berbenturan dengan moralitas agama. Ketiga, ramalan ilmiah yang diperoleh melalui metode ilmiah biasa disebut prediksi, melibatkan data-data kualitatif, kuantitatif, dan kegiatan analiasa serta penyimpulan. Prediksi tipe ini bersifat ilmiah, cukup melibatkan kemampuan jasad yakni akal-budi atau nalar manusia. Nah inilah yang akan saya coba implementasikan di dalam tesis nantinya.

7 comments:

Sam said...

Kalau ramalan mama Loren dan Ki Joko Bodo gimana ya?

Unknown said...

wah2.. mantap pak Teguh...

ntar share hasil tesis ny y pak.. hoho...

tp kayaknya ane lebih setuju yg soal,
prediksi --> dr data2
Ramalan --> dari batin.. wangsit.. atau apa lah itu..

Adith - PPTI'06

Teguh Wahyono said...

@Sam : haha.. aku gak tahu metode ramalan mereka.. Kalau metodenya dari pegang kartu atau bola kristal, bisa aja itu magic atau kawaskitan.. Tapi kalau dari data-data misalnya tanggal lahir, weton, hari lahir dan sebagainya, bisa saja itu ilmiah (berdasarkan data time series yang telah ada).. Kapan-kapan kalau ketemu tak tanyakan sama beliau-beliaunya.. hehe..

Teguh Wahyono said...

@Adit : untuk share hasil boleh-boleh aja dit.. tapi bantuin ngerjain ya.. kamu kan jago program.. wkwkwk...
BTW, tentang ramalan = dari wangsit, lalu bagaimana dengan ramalan cuaca? hayo.. hehe

Sastra said...

Tentang ramalan itu bersifat klenik atau ilmiah, menurut saya gak perlu dibedakan.. Yang penting adalah hasilnya.. Kalau ternyata mbah dukun meramal dengan Jin Jambrong tetapi hasilnya tepat, so what? Mungkin saja jin jambrong menggunakan metode ilmiah dalam meramal.. gimana tuh pak? wkwkwkwk

Teguh Wahyono said...

@Sastra : haha.. ide bagus tuh.. mbah jambrong meramal pakai metode ilmiah. Jadi ingat dukun di film "Aindai Ia Tahu" nya Marcell yang menggunakan Google dalam prakteknya.. haha

Unknown said...

Ramalan, prediksi, atau apapun namanya, yang jelas itu smua merupakan bentuk dari upaya manusia untuk mengetahui berbagai kemungkinan di masa depan. Dengan begitu kita bisa mempersiapkan langkah2 antisipatif untuk hal2 buruk yang mungkin terjadi. Segala sesuatu akan menjadi baik bila kita tetap dalam kerangka berpikir yang baik.
Terlepas dari itu, kuasa Tuhan tetap berlaku mutlak.
Good luck for you, mas Teguh!